Sabtu, 01 Juli 2017

Cara Mudah Sukses Budidaya Ikan Gurame Nasa





Budidaya ikan gurame adalah salah satu budidaya ikan yang masih menjanjikan.  Sebab masyarakat Indonesia sangat menggemari ikan yang satu ini. Apalagi sekarang banyak bermunculan warung-warung besar yang menjual sajian  gurame bakar dan berbagai sajian ikan gurame lainnya. Begitu juga di pasar-pasar tradisional dan pasar-pasar modern banyak tersedia ikan gurame mentah siap di masak. Hal inilah yang menyebabkan ikan gurame masih membuka peluang usaha dan peluang bisnis yang bagus. Apalagi dengan penggunaan Produk Nasa yang berupa Ton, Viterna, Poc Nasa dan Hormonik yang mana Ton sangat banyak membantu disaat tebar bibit di kolam tanah. Untuk viterna, poc nasa dan hormonik yaitu dengan di campurkan di media pakan ikan gurame. Adapun teknik budidayanya sbb :

Penyiapan Sarana Dan Prasarana

1.Lokasi yang tepat untuk budidaya ikan gurame:
  1. Ikan gurame tumbuh normal pada lokasi pemeliharaan diketinggian 50-400 m dpl.
  2. Jenis tanah liat atau lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus merupakan tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan. Karena jenis tanah tersebut bisa menahan massa air yang besar juga tidak mudah bocor kalau dibuat pematang atau dinding kolam.
  3. Kemiringan tanah kolam yang baik antara 3-5%, agar terjadi pengairan kolam secara gravitasi.
  4. Kualitas air harus betul-betul bersih dengan dasar kolam tidak berlumpur, tidak mengandung bahan kimia atau limbah pabrik, dan tidak terlalu keruh.
  5. Kedalaman 70-100 cm dengan sistem pengairan mengalir sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan gurame. Dengan debit air 3 liter/detik untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, dan debit air antara 6-12 liter/detik untuk pemeliharaan secara polikultur.
  6. Suhu air berkisar antara 24-28 0C.
  7. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.
2. Kolam
Kolam yang digunakan untuk budidaya ikan gurame antara lain:
  • Kolam penyimpanan induk – Kolam tanah dengan luas 10 m2, kedalamam minimal 50 cm dengan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
  • Kolam pemijahan – Kolam tanah dengan luas 200-300 meter2, kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 m2 (tergantung sistem pemijahan). Suhu air antara 24-28 0C, kedalaman air 75-100 cm, dan dasar kolam sebaiknya berpasir. Siapkan injuk untuk sarana tempat menempel telur.
  • Kolam pemeliharaan benih atau kolam pendederan. Luas kolam antara 50-100 m2, kedalaman air kolam 30-50 cm, dengan kepadatan 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan antara 3-4 minggu sampai benih ikan berukuran 3-5 cm.
  • Kolam pembesaran. Jumlah penebaran bibit pada kolam pembesaran sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/m2. Kadang diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm.
  • Kolam atau tempat pemberokan. Kolam ini adalah tempat untuk membersihkan ikan sebelum dipasarkan
3. Cara pembuatan kolam:
  • Siapkan tanah ukuran 10 x 10 m (100 m2).
  • Buat pematang kolam ukuran lebar 0,5 m, bagian bawah 1 m dan tinggi 1 m.
  • Pasang pipa/paralon/bambu besar untuk masuk dan keluar air. Atur tinggi dan rendahnya supaya air mudah mengalir.
  • Tanah dasar kolam induk dicangkul agar gembur, kemudian diratakan lagi supaya tanah menjadi lembut setelah diairi dan lobang-lobang atau pori-pori tanah akan tertutup yang dapat mengakibatkan bocor. Jangan lupa dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.
  • Buat saluran memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar di tengah-tengah kolam induk dengan lebar 0.5 m dan dalam 15 cm.
  • Taburkan Produk Nasa yang berupa Ton yang di campurkan dengan pupuk kimia dasar yang biasa di pakai, kemudian masukkan air dengan ketinggian 0.75-1 m. Biarkan selama 1 minggu supaya pupuk meresap ke tanah dan membentuk plankton,lumut, serta untuk menguji agar kolam tidak bocor.

Pembibitan

1. Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik:
  • Gerakan normal dan lincah.
  • Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
  • Ukuran kepala relatif kecil.
  • Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
  • Susunan sisik teratur, licin, warna cerah dan mengkilap serta tidak luka.
  • Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
  • Berumur antara 2-5 tahun.
2. Perbedaan induk jantan dan induk betina:
a. Induk Betina
  • Dahi menenjol
  • Dagu putih kecoklatan
  • Dasar sirip dada terang gelap kehitaman
  • Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak
  • Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan
b. Induk Jantan
  • Dahi menonjol.
  • Dagu kuning
  • Dasar sirip dada terang keputihan
  • Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik
  • Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih
3. Pemeliharaan Induk
Pilih 20-30 ekor untuk luas kolam 10 m2 dalam kolam penyimpanan induk. Beri pakan berupa makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg untuk tiap induk dengan berat antara 2-3 kg setiap hari pada sore hari. Beri makanan tambahan dedak halus yang diseduh air panas 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blek minyak tanah.
4. Pembenihan
Induk segera masukkan ke dalam kolam pemijahan jika proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya. Cara pemijahan ikan gurame sebagai berikut:
  • Perbaiki tanggul dan dasar kolam dan keringkan selama 5 hari.
  • Lakukan pengapuran dan pemupukan biarkan selama 3 hari. Pemupukan dasar kolam dengan pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 m2.
  • Dasar kolam ditanami dengan tanaman ganggang.
  • Isikan air yang telah dicampur dengan Produk Nasa yang berupa Ton dengan pupuk kimia  TSP perbandingan 100 grm : 500 grm/100 meter persegi, biarkan 1 minggu kemudian tambah air sampai kedalaman 75 cm.
  • Kolam dengan luas 100 m2 disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung selama 1-2 hari, induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yang kemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. Jika induk-induk terpelihara baik 20-30 hari kemudian induk akan berpijah lagi, dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.
5. Pemeliharaan Bibit
Setelah benih berumur 1-2 bulan sejak menetas, dibesarkan pada kolam pendederan . Proses pendederan yaitu benih ditebar pada kolam pendederan dengan kepadatan 30 ekor/m2 dengan ukuran benih 5-10 cm. Makanan yang diberikan selama proses pemeliharaan berupa rayap atau daun yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% dari berat badan rata-rata ikan. Dedak halus yang diseduh air panas merupakan makanan tambahan diberikan 1 kali dalam seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih ikan. Lamanya proses pendederan sekitar 1-2 bulan.

Proses Pemeliharaan Pembesaran

1. Pemeliharaan pembesaran dilakukan secara polikultur maupun monokultur.
  • Polikultur. Ikan gurame dipeliharan dengan ikan lain seperti ikan mas, ikan tawes, nilem, mujair atau lele. Cara ini lebih efektif dan menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang lambat.
  • Monokultur. Hanya ikan gurame yang dipemelihara, bibit minimal berumur 2 bulan yang disebar. 500 ekor bibit (ukuran 10-15 cm) ditebar pada kolam sekitar 1500 meter2.
2. Pemupukan
  • Pemupukan dilakukan 1 kali dalam proses pemeliharaan, yaitu dengan Pupuk Organik Nasa yang berupa TON dan Pupuk kimia dasar yang biasa di pakai. Lalu biarkan selama 7 hari.
  • Pemupukan di lakukan sebelum ikan di masukkan ke dalam kolam.
3. Pemberian Pakan
  • Makanan utama ikan gurame berupa pelet. Cara pemakaian peletnya di campurkan dengan produk nasa yang berupa Viterna + POC Nasa + Hormonik.
  • Bisa juga di tambahkan makanan alternatif berupa dedaunan seperti daun pepaya, ketela pohon, keladi, genjer, kimpul, kangkung, ketimun, ubi jalar, labu dan dadap.
4. Pemeliharaan Kolam
  • Setelah panen bersihkan kolam dengan cara dikuras.
  • Kemudian lakukan pemupukan seperti biasa dengan di tambahkan produk nasa yang berupa TON yang berguna untuk menjaga kesuburan kolam, sehingga jika benih disebarkan pakan alami akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan lebih cepat.

Panen

  • Untuk pemanenan benih yang dilakukan setelah berumur 1 bulan. Caranya surutkan air sedikit demi sedikit, pasang jaring lembut di pintu keluar untuk menampung benih atau buat parit di tengah kolam menuju ke lubang keluar. Bibit yang terawat baik bobotnya bisa mencapai 0.3 gram/ekor saat dipanen.
  • Untuk panen hasil pembesaran tergantung dari permintaan konsumen. Penangkapan dilakukan pada pagi hari dengan cara air disurutkan.

Pasca Panen

  • Pengangkutan gurami harus hati-hati. Tak jarang kasus ikan mati di tempat tujuan akibat salah angkut, seperti kepadatan tinggi dan dilakukan secara mendadak tanpa ada proses penyesuaian. Yang perlu diperhatikan selama pengangkutan kondisi ikan harus segar.
  • Pengangkutan benih sampai ukuran 5 cm masih memerlukan oksigen. Sebab, alat pernafasan tambahan (labirin) belum terbentuk sempurna.
  • Kepadatan benih disesuaikan ukuran dan lokasi pengiriman. Untuk pengiriman jarak dekat (25 km) atau selama 1 jam, jumlah benih bisa diperbanyak. Lain hal bila lokasi tujuan relatifjauh (100 km) sebaiknya benih tidak terlalu padat. Masalah akan timbul jika gurami ukuran konsumsi yang diangkut terlalu padat. Duri sirip atau tutup insang akan saling melukai sehingga ikan menjadi stres, lalu mati.
  • Untuk mengurangi stres gerakan ikan diupayakan seminimal mungkin.  Caranya dengan menurunkan suhu air atau obat bius, seperti phenoxyethanol, dosis 0,15 mg/l air. Gurami dengan bobot 500-600 gr dapat diangkut dengan kepadatan 15 ekor/ 10 liter air selama 6 jam
Dari peluang agri bisnis, pasar ikan gurame bisa dibilang sangat mudah, karena rasa ikan gurame yang lezat membuat peminatnya semakin meningkat. Di restoran dan rumah makan selalu tersedia menu ikan gurame baik bakar ataupun olahan lain.
Demikian informasi kami persembahkan untuk Anda, Semoga bisa dijadikan manfaat bagi Anda yang akan atau telah membudidayakan ikan gurame dengan teknik teknologi NASA.
Salam dari kami lapaknasa.com dan Semoga Sukses….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan untuk dibagikan pada semua saudara, teman dan tetangga anda bila membutuhkan informasi tentang NASA